Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly bercerita, Pemerintah Republik Serbia sampai saat ini masih sangat menantikan kunjungan balasan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri yang juga Wakil Perdana Menteri Serbia Ivaica Dacic kepada Yasonna saat menjemput tersangka kasus pembobolan kas Bank BNI Maria Pauline Lumowa. Mulanya Yasonna menceritakan, kunjungannya ke Serbia disambut hangat oleh Dacic dan jajaran otoritas setempat.

Yasonna juga sempat melakukan sejumlah langkah diplomatis agar pemerintah Serbia berkenan memberikan izin ekstradisi Maria Pauline Lumowa kepada Indonesia. Selain itu, dalam kunjungannya ke Serbia, Yasonna juga mendapat sebuah pesan dari Ivaica Dacic. Menurut cerita Yasonna, Dacic menyampaikan kepadanya bahwa Pemerintah Serbia sampai saat ini masih menantikan kunjungan balasan dari Jokowi.

"2016 presiden Serbia datang ke Indonesia dan mereka sangat mengharapkan kunjungan balasan dari presiden, mereka sangat menunggu kunjungan balasan dari bapak presiden ke Serbia," kata Yasonna bercerita. Hubungan historis antara Indonesia dan Serbia memang sudah terjalin dengan baik. Pada tahun 2016 Presiden Republik Serbia Tomislav Nikolić melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.

Saat itu Presiden Joko Widodo menyambut langsung kedatangan Tomislav Nikolic. Jokowi juga menjanjikan akan melakukan kunjungan balasan ke Serbia.