Ryan Giggs mengungkapkan soal lawan terberat yang ia hadapi selama membela Manchester United. Secara terang terangan Ryan Giggs menyebut nama mantan pemain Arsenal, yakni Lee Dixon sebagai bek tangguh yang pernah ia lawan. Giggs yang membela Manchester United selama 24 tahun mengatakan bahwa Dixon merupakan pemain bertahan yang cepat dan cerdas.

Melewati sosok Lee Dixon merupakan hal yang jarang dan sangat sulit dilakukan oleh Ryan Giggs. Selain itu, kemampuan menyerang Dixon juga menyulitkan Giggs karena memaksanya ikut berkontribusi dalam fase pertahanan. Sedikit mengingat kebelakang, kala masih aktif sebagai pemain, Dixon berposisi sebagai fullbek kanan andalan Arsenal

Sebelum membela tim yang ebrasal dari london utara itu, Dixion malang melintang di klub Liga Inggris lainnya. Diantaranya ialah Chelsea, Stoke City. hingga Burnley. Namun performa dan kemampuannya sebagai pemain bertahan mulai menujukkan tajinya kala berseragam Arsenal.

Tepatnya dari tahun 1988 hingga 2002, Dixon menggunakan panji Arsenal. Selama membela The Gooner, pemain yang juga pernah berseragam Timnas Inggris itu membukukan 458 penampilan dengan mencetak 25 gol. "Dixon selalu bisa menjaga jarak dan anda tidak bisa melewatinya."

"Jika anda mendapat bola, ia akan menghentikan anda atau memaksa anda terburu buru membuat keputusan," jelas Ryan Giggs. Selain itu, Giggs juga menilai gaya bermain Arsenal saat masih diperkuat oleh Lee Dixon dan David Seaman. Menurutnya, Arsenal memiliki kunci pertahanan yang bagus kala itu, dengan David Seaman sebagai palang pintu pertahanan terakhir.

"Mereka memiliki permainan yang sebenarnya kurang bagus," "Namun mereka memiliki garis pertahanan yang kuat dan solid," tegas Giggs. "Arsenal memiliki deretan pemain bertahan terbaik kala itu, di tambah lagi kemampuan David Seaman yang tak perlu diragukan kala bermain di posisi penjaga gawang," tegas pria yang saat ini menjadi pelatih Timnas Wales itu.

Sedikit mengulas mengenai sosok Ryan Giggs, bersama Manchester United dia juga peraih trofi terbanyak yakni 23 trofi. Termasuk 10 gelar juara liga (terbanyak dalam sejarah sepakbola Inggris), empat Piala FA, dua Piala Liga, dan tentunya dua Liga Champions Eropa.