Saat ini insiden penyerangan yang menewaskan prajurit TNI anggota Satgas Kizi TNI Konga XX Q/Monusco, Serma Rama Wahyudi, di Republik Demokratik Kongo, Afrika sedang diinvestigasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Serma Rahma Wahyudi diketahui gugur saat mejalan tugas misi perdamaian PBB di Kongo. Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Mayjen TNI Victor Hasudungan Simatupang mengatakan sejumlah pihak turut menginvestigasi insiden tersebut, termasuk Polisi Militer dan tim hukum dari PBB.

Victor mengungkapkan sejumlah anggota TNI yang juga turut menjadi saksi penyerangan tersebut telah dimintai keterangan oleh tim investigasi tersebut. Hal tersebut diungkapkan Victor dalam konferensi pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (26/6/2020). "Kalau untuk kejadiannya sendiri, nanti diinvestigasi PBB semuanya. Jadi ada Military Policenya di situ, ada bagian hukumnya, dan beberapa hari yang lalu anggota kita sudah dimintai keterangannya apa yang terjadi di lapangan, PBB yang Military Police juga minta dari Malawi yang mengawal, bagaimana terjadinya serangan serangan itu," kata Victor.

Selain itu, Victor mengatakan pihaknya akan meminta pemerintah Kongo untuk melakukan investigasi untuk mencari tahu siapa pelaku penyerangan tersebut melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kenya. Terkait hal tersebut Victor mengungkapkan pihaknya menjalin komunikasi dengan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia untuk mengirimkan nota diplomat ke pemerintah Kongo. "Kita juga akan minta, mungkin kedutaaan besar kita yang ada di Kenya minta pemerintah Kongo untuk melakukan investigasi. Ya. Jadi Kemlu kita nanti meminta KBRI kita yang ada di Kenya untuk mengirimkan nota diplomat ke pemerintah Kongo," kata Victor.

Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX Q/Monusco Letkol Czi MP Sibuea mengungkapkan Serda Rama gugur karena diserang kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika pada Senin (22/6/2020) lalu. Hal itu disampaikan Sibuea dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Rabu (24/6/2020). "Gugurnya prajurit TNI atas nama Serma Rama Wahyudi dan satu orang prajurit TNI yang terluka diakibatkan oleh serangan kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika pada Senin (22/6/2020) 17.30 waktu setempat," kata Sibuea sebagaima disampaikan Kabidpeninter Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Agus Cahyono.

Sibeua menjelaskan Peristiwa tersebut terjadi pada saat tugas pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX Q/Monusco yang melaksanakan pembangunan Jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat. Ia mengungkapkan ketika perjalanan kembali ke COB (Central Operation Base), terjadi penghadangan dengan dihujani tembakan kearah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo. Sibuea mengatakan serangan mendadak tersebut diduga dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF), kelompok bersenjata yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo.

"Usai kontak senjata, diketahui bahwa Serma Rama Wahyudi meninggal dunia akibat terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri, sementara satu prajurit TNI lainnya yang terluka saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Level III Goma MONUSCO," kata Sibuea. Diketahui Satgas Kizi TNI Konga XX Q/Monusco merupakan satgas PBB dari Indonesia yang banyak memberikan kontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur di daerah misi. Satgas tersebut juga telah mendapatkan apresiasi besar dari Markas PBB di antaranya adalah program pembangunan dan rehabilitasi jalan Kasinga Kadidiwe, Kongo.