Bank Indonesia (BI) mencatat berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada pekan pertama Juni 2020, inflasi diperkirakan sebesar 0,04 persen dibanding periode sama bulan lalu (month to month/mtm). Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, adapun inflasi secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 1,81 persen, lebih rendah dari bulan lalu. "Inflasi rendah, pertama memang permintaan masyarakat rendah karena pengaruh dari PSBB ini. Aktivitas ekonomi masyarakat, pendapatan masyarakat itu tentu saja mengalami penurunan dan konsumsi masyarakat itu juga lebih rendah," ujarnya saat teleconference di Jakarta, Jumat (5/6/2020).
Selain itu, kata Perry, ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi barang dan jasa didukung oleh koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia, baik di pusat maupun daerah. "Faktor lain yakni ketersediaan pasokan dan distribusi barang dan jasa, termasuk koordinasi yang erat di TPI (tim pengendalian inflasi)" katanya. Kemudian, dia menambahkan, rendahnya inflasi berkat kredibilitas kebijakan yang dapat diukur dari terkendalinya ekspektasi inflasi.
"Kredibilitas kebijakan yang bisa diukur dari terkendalinya ekspektasi inflasi. Baik kebijakan Bank Indonesia dalam mengendalikan moneter maupun juga kebijakan pemerintah di bidang ekonomi," pungkasnya.